Jenis dari manajemen data telematika adalah CLIENT-SERVER .
Client/Server dapat diartikan sebagai  kemampuan komputer untuk meminta layanan request data kepada  komputer lain. Setiap instance dari komputer yang meminta layanan  disebut sebagai client, sedangkan setiap instance yang  menyediakan layanan disebut sebagai server. Data yang diminta  oleh client dapat diambil dari database pada sisi server yang sering  disebut database server, seperi misalnya MySQL, PostgreSQL, Oracle, atau  SQL Server.
KARAKTERISTIK  CLIENT-SERVER
 
 
 
Client dan  Server merupakan item proses (logika) terpisah yang bekerja sama pada  suatu jaringan komputer untuk mengerjakan suatu tugas:
 
·         Service  : Menyediakan layanan terpisah  yang berbeda
 
·         Shared  resource : Server dapat  melayani beberapa client pada saat yang sama dan mengatur pengaksesan  resource .
 
·         Asymmetrical  Protocol : antara client dan  server merupakan hubungan one-to-many. Client memulai komunikasi dengan  mengirim request ke server. Server menunggu permintaan dari client.  Kondisi tersebut juga memungkinkan komunikasi callback.
 
·         Transparency  Location : proses server dapat  ditempatkan pada mesin yang sama atau terpisah dengan proses client.  Client/server akan menyembunyikan lokasi server dari client.
 
·         Mix-and-match  : tidak tergantung pada  platform
 
·         Message-based-exchange  : antara client dan server  berkomunikasi dengan mekanisme pertukaran message.
 
·         Encapsulation  of service : message  memberitahu server apa yang akan dikerjakan
 
·         Scalability  : sistem C/S dapat dimekarkan  baik vertical maupun horisontal
 
·         Integrity  : kode dan data server diatur  secara terpusat, sedangkan pada client tetap pada komputer tersendiri.
KEUNTUNGAN CLIENT-SERVER
 · Client-server mampu menciptakan aturan dan kewajiban komputasi  secara terdistribusi.
 · Mudah dalam maintenance. Memungkinkan untuk mengganti, memperbaiki  server tanpa mengganggu client.
 · Semua data disimpan di server Server dapat mengkontrol akses  terhadap resources, hanya yang memiliki autorisasi saja.
 · Tempat penyimpanan terpusat, update data mudah. Pada peer-to-peer,  update data sulit
 · Mendukung banyak clients berbeda dan kemampuan yang berbeda pula.
 KELEMAHAN CLIENT-SERVER
 · Traffic congestion on the network, jika banyak client mengakses ke  server secara simultan, maka server akan overload
 – Berbeda dengan P2P network, dimana bandwidthnya meningkat jika   banyak client merequest. Karena bandwidth berasal dari semua komputer   yang terkoneksi kepadanya.
 · Pada client-server, ada kemungkinan server fail.
 – Pada P2P networks, resources biasanya didistribusikan ke beberapa  node sehingga masih ada node yang dapat meresponse request.
sumber : http://andre46pradita.wordpress.com/2010/11/28/