Minggu, 05 Desember 2010

Apa yang harapkan dengan adanya layanan telematika

Yang saya harapkan dengan adanya layanan telematika atau Telematic Service adalah diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta meningkatkan kualitas hidupmasyarakat. Selain itu pendayagunaan layanan telematika sering terhambat oleh kemampuan masyarakat menggunakannya. Agar layanan telematika dapat di percepat, maka pemerintah di harapan memberikan perhatian lebih bagi berkembangnya standar antar muka berbasis bahasa indonesia untuk mempermudah penduduk yang tidak mampu berbahasa asing.

Selain itu juga diharapkan adanya peningkatan dalam bidang :
1. Layanan informasi
Telematika digunakan sebagai penyampai informasi agar orang yang melakukan Komunikasi menjadi lebih berpengetahuan dari sebelumnya. Bertambahnya pengetahuan manusia akan meningkatan keterampilan hidup, menambah kecerdasan, meningkatkan kesadaran dan wawasan.

2. Layanan keamanan
Layanan telematika yang satu ini sangatlah penting, karena dengan kualitas keamanan yang tinggi dalam dunia telematika, akan memperkuat dan memperkokoh UU untuk telematika ini.

3. Layanan Context aware
Interaksi sosial menimbulkan kebersamaan, keakraban, dan kesatuan yang akan melahirkan kerjasama. Telematika menjadi penghubung diantara peserta kerjasama tersebut, walaupun mereka tersebar dimana-mana. Telematika menjembatani proses interaksi sosial dan kerjasama sehingga menghasilkan jasa yang memiliki nilai tambah dibanding hasil perseorangan.

Sistem Context Aware

Context awareness adalah kemampuan sebuah sistem untuk memahami si user, network, lingkungan, dan dengan demikian melakukan adaptasi yang dinamis sesuai kebutuhan.

Di zaman seperti sekarang ini sangat dibutuhkan suatu teknologi yang dapat memberikan kemudahan bagi user untuk mengakses informasi setiap saat kapan pun dan dimana pun mereka berada. Suatu teknologi yang disebut context-aware computing dapat memenuhi kebutuhan tersebut dan akan menjadi trend yang penting untuk dikembangkan di masa depan. Dengan adanya context aware maka user tidak perlu harus selalu memberi input yang banyak secara eksplisit untuk membuat komputer menjalankan tugasnya.

Beberapa bagian yang lebih sederhana dari context awareness telah mulai dibangun. Misalnya LBS: location-based service. Misalnya, sewaktu user mencari keyword tertentu (pom bensin, kafe, ATM, dll), maka ia akan memperoleh hasil yang berbeda tergantung pada posisi user. Ini dapat mulai digabungkan dengan beberapa info dari user. Misalnya pom bensin atau kafe di dekat posisi user yang menerima pembayaran dengan ATM yang dimiliki user.

sumber : http://komunikasi.org/2008/03/context-awareness/ , http://bluewarrior.wordpress.com/

Manajemen Data Telematika

Jenis dari manajemen data telematika adalah CLIENT-SERVER .
Client/Server dapat diartikan sebagai kemampuan komputer untuk meminta layanan request data kepada komputer lain. Setiap instance dari komputer yang meminta layanan disebut sebagai client, sedangkan setiap instance yang menyediakan layanan disebut sebagai server. Data yang diminta oleh client dapat diambil dari database pada sisi server yang sering disebut database server, seperi misalnya MySQL, PostgreSQL, Oracle, atau SQL Server.

KARAKTERISTIK CLIENT-SERVER

Client dan Server merupakan item proses (logika) terpisah yang bekerja sama pada suatu jaringan komputer untuk mengerjakan suatu tugas:
· Service : Menyediakan layanan terpisah yang berbeda
· Shared resource : Server dapat melayani beberapa client pada saat yang sama dan mengatur pengaksesan resource .
· Asymmetrical Protocol : antara client dan server merupakan hubungan one-to-many. Client memulai komunikasi dengan mengirim request ke server. Server menunggu permintaan dari client. Kondisi tersebut juga memungkinkan komunikasi callback.
· Transparency Location : proses server dapat ditempatkan pada mesin yang sama atau terpisah dengan proses client. Client/server akan menyembunyikan lokasi server dari client.
· Mix-and-match : tidak tergantung pada platform
· Message-based-exchange : antara client dan server berkomunikasi dengan mekanisme pertukaran message.
· Encapsulation of service : message memberitahu server apa yang akan dikerjakan
· Scalability : sistem C/S dapat dimekarkan baik vertical maupun horisontal
· Integrity : kode dan data server diatur secara terpusat, sedangkan pada client tetap pada komputer tersendiri.

KEUNTUNGAN CLIENT-SERVER

· Client-server mampu menciptakan aturan dan kewajiban komputasi secara terdistribusi.

· Mudah dalam maintenance. Memungkinkan untuk mengganti, memperbaiki server tanpa mengganggu client.

· Semua data disimpan di server Server dapat mengkontrol akses terhadap resources, hanya yang memiliki autorisasi saja.

· Tempat penyimpanan terpusat, update data mudah. Pada peer-to-peer, update data sulit

· Mendukung banyak clients berbeda dan kemampuan yang berbeda pula.

KELEMAHAN CLIENT-SERVER

· Traffic congestion on the network, jika banyak client mengakses ke server secara simultan, maka server akan overload

– Berbeda dengan P2P network, dimana bandwidthnya meningkat jika banyak client merequest. Karena bandwidth berasal dari semua komputer yang terkoneksi kepadanya.

· Pada client-server, ada kemungkinan server fail.

– Pada P2P networks, resources biasanya didistribusikan ke beberapa node sehingga masih ada node yang dapat meresponse request.

sumber : http://andre46pradita.wordpress.com/2010/11/28/